Sejarah Perkembangan Muka Bumi (Pangaea-Gondwana)
sumber : http://www.sibarasok.com/2013/05/sejarah-perkembangan-muka-bumi-pangaea.html
Sejarah Perkembangan Muka Bumi (Pangaea-Gondwana) -
Proses perkembangan yang dialami planet bumi terus berlanjut sehingga
menimbulkan perubahan-perubahan pada permukaan bumi. Perubahan ini
disebabkan oleh energi yang kuat dari dalam bumi.
Para
ahli geologi sependapat, terjadinya gerakan-gerakan benua, pelebaran
dasar samudera, terjadinya gerakan tektonik, dan kegiatan vulkanisme
disebabkan oleh kekuatan yang berasal dari dalam bumi sehingga di
permukaan bumi terjadi perubahan/perkembangan muka bumi. Lempeng-lempeng
tektonik itu bergerak dan saling bergeseran sehingga menyebabkan
terjadinya benua-benua. Seperti benua Asia, Laurasia, jajaran
pulau-pulau, dan pegunungan.
Berikut ini akan kita bicarakan mengenai terjadinya gerakan/pergeseran benua-benua atau teori apungan.
1. Alfred L. Wagner (1880 - 1930) dalam bukunya berjudul Die Enstehung der Kontinente Und Ozeane (Asal-usul Benua dan Lautan) diterbitkan tahun 1915.
a.
Dibuktikan adanya persamaan garis kontur pantai timur Amerika Utara dan
Amerika Selatan dan garis kontur Eropa Barat dan Afrika.
Dibuktikan
adanya kesamaan formasi geologi sepanjang pantai Afrika Barat (dari
Sierra Leone - Tanjung Afrika Selatan) dengan formasi geologi pantai
timur Amerika (dari Peru - Balsia Blanca).
b.
Daerah Green Sandria bergerak menjauhi Afrika Selatan dengan kecepatan
36 m/th. Pulau Madagaskar bergerak menjauhi Afrika Selatan dengan
kecepatan 9 m/tahun.
c.
Benua yang sekarang ini, dulunya satu yang disebut benua Pangaea. Benua
Pangaea pecah, di bagian selatan bergerak menuju ke barat dan ke utara
menuju khatulistiwa. Karena peristiwa tersebut terjadilah halhal sebagai
berikut.
1) Bentangan benua dan samudera mengapung sendiri-sendiri.
2)
Samudera Atlantik menjadi semakin luas karena benua Amerika bergerak ke
arah barat sehingga terjadi lipatan permukaan bumi yang berwujud
bentang pegunungan di pantai barat Amerika dari arah utara - selatan.
3) Adanya kegiatan seismik yang luar biasa di sepanjang patahan St. Andreas dekat pantai barat Amerika Serikat.
4) Samudera Hindia mendesak ke arah utara sehingga benua India terdesak dan menimbulkan terjadinya deretan pegunungan Himalaya.
5)
Keadaan benua-benua dewasa ini pun masih terus bergerak. Dapat
dibuktikan makin melebarnya celah-celah yang terdapat di alur-alur dasar
samudera.
Pokok-pokok
teori kontraksi. Karena mengalami pendinginan terus-menerus maka bumi
kita makin susut dan berkerut, kerutan tersebut menyebabkan terjadinya
lembah-lembah di permukaan bumi.
Meneruskan
teori Des Cartes, akan tetapi E. Suess menambahkan bahwa persamaan
geologi yang terdapat di Amerika Selatan, Antartika, India, Australia
karena semula benua itu satu yang disebut Benua Gondwana. Benua itu
dewasa ini tinggal sisa-sisanya karena sebagian telah tenggelam di bawah
permukaan laut.
Ahli
geofisika Kanada, J. Tuzlo dan ahli geofisika Amerika Jason Morgan,
mengajukan skema teori lempeng tektonik pada tahun 1960-an. Teori ini
menyatakan litosfer bumi terdiri atas beberapa lempeng keras. Lempeng
ini bergeser dan bergerak di atas lapisan yang lebih lunak yang disebut
astenosfer. Sebuah lempeng dapat menyusun seluruh tumbukan samudera,
seperti lempeng Pasifik, atau bagian lempeng samudera dan bagian
tumbukan benua, seperti lempeng Amerika Utara. Tumbukan samudera baru
menghasilkan pegunungan samudera (deretan gunung bawah air yang
terbentuk akibat kulit samudera muda).
Kulit
samudera tua tenggelam atau tersubdaksi ke mantel bumi pada zona
subdaksi, yang ditemukan pada bagian terdalam samudera, disebut
trenches. Sebagai lempeng yang bergerak, mereka menyatu dan membentuk
pegunungan. Batas lempeng adalah daerah tersering terjadi gempa bumidan
paling banyak terdapat gunung api.
Indonesia
terdiri atas 3 lempeng, yaitu lempeng Hindia atau Indo- Australia di
bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian utara dan lempeng Pasifik di
bagian timur. Lempeng bergerak dengan kecepatan 3 - 10 cm per tahun.
Pada suatu saat pertemuan antarlempeng akan mngalami pergeseran yang mengakibatkan lempeng menumpuk, melipat, atau patah. Ketika gerakan ini terjadi lempeng mengeluarkan stress atau energi yang tidak sedikit. Energi inilah yang mengakibatkan gelombang tsunami jika gempa di bawah laut atau samudera.
Pada suatu saat pertemuan antarlempeng akan mngalami pergeseran yang mengakibatkan lempeng menumpuk, melipat, atau patah. Ketika gerakan ini terjadi lempeng mengeluarkan stress atau energi yang tidak sedikit. Energi inilah yang mengakibatkan gelombang tsunami jika gempa di bawah laut atau samudera.
Tsunami
adalah serangkaian gelombang laut yang besar yang disebabkan oleh gempa
bawah laut, tanah longsor, atau letusan gunung berapi. Yang jarang
terjadi adalah tsunami yang dihasilkan oleh longsoran besar ke lautan
atau meteor raksasa yang menumbuk lautan. Tsunami bukan merupakan
gelombang tunggal, tetapi terdiri atas banyak gelombang, atau disebut
pula wave train (gelombang kereta). Di tengah lautan, ketinggian
gelombang tsunami tidak lebih dari 30 cm, terlihat seperti gelombang
laut kebanyakan.
Ketika
mencapai daerah lautan dangkal, kecepatan gelombang bekurang,
menyebabkan ketinggian gelombang bertambah. Ini yang menyebabkan
gelombang tsunami ketika mencapai pantai, ketinggiannya lebih dari 3 m
bahkan ada yang mencapai 30 m. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan
tsunami, justru membuat mereka pergi ke pantai untuk melihat seperti apa tsunami.
Bayangan tentang tsunami hanya gelombang air laut setinggi setengah meter sampai satu meter seperti biasa digunakan untuk surfing. Pada kenyataannya, tsunami tidak seremeh yang dibayangkan. Tenaga sapuan air luar biasa besarnya baik tenaga penarik ke lautan dan tenaga pendorong ke daratan. Itu sebabnya korban sebagian tenggelam karena tertarik ke lautan dan sebagian lagi tenggelam di daratan akibat meluapnya air karena tenaga pendorong air.
Bayangan tentang tsunami hanya gelombang air laut setinggi setengah meter sampai satu meter seperti biasa digunakan untuk surfing. Pada kenyataannya, tsunami tidak seremeh yang dibayangkan. Tenaga sapuan air luar biasa besarnya baik tenaga penarik ke lautan dan tenaga pendorong ke daratan. Itu sebabnya korban sebagian tenggelam karena tertarik ke lautan dan sebagian lagi tenggelam di daratan akibat meluapnya air karena tenaga pendorong air.
Cara
terbaik yang dilakukan ketika bencana tsunami datang adalah pergi atau
mengungsi ke tempat yang tinggi seperti bukit atau gunung. Karena
umumnya tsunami diawali dengan gempa, sedangkan jika bencana gempa
datang dapat dipastikan adanya gempa susulan. Untuk menghindari tsunami
dan gempa susulan, yang harus dilakukan selain pergi ke bukit atau
gunung, adalah menghindari tebing, tiang listrik, dan berada di dalam
bangunan. Cari tempat terbuka yang berada di tempat tinggi seperti
lapangan atau lapangan udara.
Ciri
datangnya tsunami selain gempa, surutnya air laut secara tiba-tiba.
Pada kejadian di Aceh (26/12) air laut surut sampai 500 m di belakang
garis pantai normal. Air yang surut ini akibat hukum keseimbangan air di
mana air akan bergerak untuk mengisi tempat-tempat kosong untuk
mencapai kondisi seimbang.
Sesaat setelah lempeng bergeser, daerah di sekiar pergeseran bergeser, daerah di sekitar pergeseran akan kosong menyebabkan air bergerak ke arah tersebut. Gerakan air akan menimbulkan pergolakan air yang nantinya akan menyebabkan tsunami di daerah pantai dan air akan kembali dengan sangat cepat.
Sesaat setelah lempeng bergeser, daerah di sekiar pergeseran bergeser, daerah di sekitar pergeseran akan kosong menyebabkan air bergerak ke arah tersebut. Gerakan air akan menimbulkan pergolakan air yang nantinya akan menyebabkan tsunami di daerah pantai dan air akan kembali dengan sangat cepat.
Para
peneliti geologi (gabungan dari negara-negara maju) yang mengadakan
penelitian di kutub selatan (1969 - 1970) pusatnya di Trans Antartik
Tengah, bertujuan untuk membuktikan teori A.L. Wagner. Dari hasil
penelitian menemukan bukti sebagai berikut.
a. Daerah tersebut pada 200 juta tahun yang lalu merupakan daerah khatulistiwa.
b. Diketemukan fosil tulang rahang binatang amfibi air tawar purba/labyrintodont seperti salamander.
c.
Fosil seperti itu juga ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika. Teori
gerakan-gerakan benua yang lain juga beranggapan bahwa 200 juta tahun
yang lalu hanya ada satu benua di planet bumi ini. Dari pengembangan
ilmu pengetahuan alam, pengetahuan geologi, dan magnitisme makin lama
terdapat bukti-bukti yang menguatkan teori apungan benua.