Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Bumi
Bumi bukanlah planet yang
muncul tiba-tiba di jagad raya dalam bentuk seperti saat ini. Bumi terbentuk
melalui proses yang sangat panjang dan terus berkembang hingga sekarang ini.
1.
Proses Pembentukan Bumi
Bagaimana proses
pembentukan Bumi? Menurut para ilmuwan, Bumi berasal dari awan gas dan debu.
Pada mulanya, awan gas dan debu raksasa berputar-putar di sekeliling Matahari
yang baru saja terbentuk. Partikel-partikel yang terbentuk awan tertarik oleh gaya
gravitasi dan menyatu hingga memadat membentuk sebuah bola batuan. Keadaan ini
membuat Bumi makin panas dan menjadi bola pijar. Selanjutnya, bagian luar Bumi
lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Suhu Bumi bagian tengah masih sangat
panas meskipun bagian luar telah mendingin. Bola batuan ini merupakan bagian
awal dari bentuk Bumi.
Proses pembentukan Bumi
tersebut hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace. Ia berpendapat bahwa Bumi
mulai terbentuk miliar tahun yang lalu ketika material pembentuk Bumi berupa
gas pijar terlepas dari Matahari. Selanjutnya, material itu lambat laun
akan mendingin dan membentuk kulit batuan. Kondisi ini menyebabkan bagian luar
Bumi bersifat padat dan bagian dalamnya masih bersifat cair dan sangat panas.
read more
read more
2.
Perkembangan Bumi dan Sejarah Kehidupannya
Berdasarkan bukti-bukti
penanggalan radiometri, Bumi telah berumur sekitar 4.570 juta tahun. Jadi, Bumi
telah terbentuk hampir 4,6 miliar tahun lalu bersamaan dengan planet-planet
lain dalam tata surya, termasuk Matahari.
Ahli geologi menggunakan skala
waktu geologi untuk menjelaskan waktu dan hubungan antarperistiwa yang
terjadi selama sejarah Bumi. Waktu geologi Bumi disusun menjadi beberapa satuan
waktu. Sejarah perkembangan Bumi dan kehidupannya dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a.
Masa Arkeozoikum (4,5 – 2,5 miliar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya masa
kehidupan purba. Masa Arkeozoikum (Arkean) merupakan awal pembentukan batuan
kerak Bumi yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Lempeng tektonik (plate
tectonic)yang menyebabkan gempa terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup
pada masa ini dapat digambarkan mirip dengan lingkungan mata air panas.
Masa ini juga awal
terbentuknya hidrosfer dan atmosfer, serta awal munculnya kehidupan primitif di
dalam samudera, yaitu berupa mikroorganisme (bakteri dan ganggang). Fosil
tertua yang telah ditemukan adalah Stromatolit dan Cyanobakteria
dengan umur kira-kira 3,5 miliar tahun.
b.
Masa Proterozoikum (2,5 – 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum artinya
masa kehidupan awal. Pada masa ini mulai terjadi perkembangan atmosfer dan
hidrosfer, serta kehidupan mikroorganisme bersel tunggal menjadi bersel banyak
seperti enkaryotes dan prokaryotes. Enkaryotes
bakal tumbuhan dan prokaryotes adalah bakal binatang. Jenis hewan
invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing, koral, mulai muncul di
laut-laut dangkal. Masa Arkeozoikum dan Proterozoikum dikenal sebagai masa Prakambrium.
Masa Proterozoikum dapat
dibagi-bagi menjadi beberapa zaman sebagai berikut.
1)
Zaman Kambrium (590 – 500 juta tahun lalu)
Kambrium berasal dari
kata “Cambria”. Banyak jenis hewan invertebrata mulai muncul pada zaman
Kambrium. Hampir seluruh kehidupan pada zaman ini berlangsung di lautan. Ciri
hewan pada zaman ini adalah mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai
pelindung. Jenis fosil hewan yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah
alga, cacing, sepon, koral, moluska, ecinodermata, brakiopoda, dan artropoda
(trilobit).
2)
Zaman Ordovisium (500 – 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium
dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang (hewan bertulang belakang paling
tua) dan beberapa jenis hewan bertulang belakang seperti tetrakoral, graptolit,
ekinoid (landak laut), asteroid (bintang laut), krinoid (lili laut), dan bryozona.
Koral dan alga berkembang membentuk karang yang menjadi tempat trilobit dan
brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan trilobit jumlahnya bertambah banyak.
Echinodermata dan brakioppoda mulai menyebar.
3)
Zaman Silur (440 – 410 juta tahun lalu)
Zaman Silur merupakan
waktu peralihan kehidupan air ke darat. Tumbuhan darat mulai muncul termasuk
pteridofita (tumbuhan paku). Hewan kalajengking raksasa (eurypterid)
hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai ada dan banyak ikan mempunyai
perisai tulang sebagai pelindung. Deretan pegunungan mulai terbentuk melintasi
Skandinavia, Skotlandia, dan pantai Amerika Utara.
4)
Zaman Devon (410 – 360 juta tahun lalu)
Pada zaman Devon jenis
ikan dan tumbuhan darat berkembang secara besar-besaran. Ikan berahang dan ikan
hiu semakin aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Hewan amfibi berkembang dan
berpindah menuju daratan. Tumbuhan darat makin umum dan muncul serangga pertama
kali.
5)
Zaman Karbon (360 – 290 juta tahun lalu)
Pada zaman Karbon
reptilia muncul pertama kali dan dapat meletakkan telunya di luar air. Serangga
raksasa muncul dan amfibi jumlahnya meningkat. Pada zaman ini pohon pertama
muncul. Jamur klab, tumbuhan ferm, dan paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa dan
menjadi bahan pembentuk batubara. Pada zaman ini benua-benua tergabung menjadi
satu massa daratan yang disebut Pangaea.
6)
Zaman Perm (290 – 250 juta tahun lalu)
Pada zaman Perm reptilia
meningkat serta serangga modern, tumbuhan konifer, serta grikgo primitif
muncul. Hewan amfibi menjadi kyrang begitu berperan. Zaman Perm diakhiri dengan
kepunahan micsa, tribolit, serta banyak koral dan ikan. Pangaea bergerak sebagai
satu massa daratan. Lapisan es menutup Amerika Selatan, Antartika, Australia,
dan Afrika, serta membendung air dan menurunkan muka air laut. Iklim kering dan
gurun pasir mulai terbentuk.
7)
Zaman Trias (250 – 210 juta tahun lalu)
Gastropoda dan Bivalvia
meningkat jumlahnya, sementara amonit menjadi umum. Pada zaman ini, dinosaurus
dan reptilia laut berukuran besar mulai muncul pertama kali. Reptilia
menyerupai mamalia pemakan daging, yaitu disebut Cynodont mulai
berkembang. Mamalia dan reptilia penyu serta kura-kura mulai muncul. Tumbuhan
sikada mirip palem mulai berkembang dan konifer menyebar. Benua pangaea
bergerak ke utara dan gurun terbentuk.
8)
Zaman Jura (210 – 140 juta tahun lalu)
Pada zaman Jura, Amonit
dan Belemnit sangat umum. Reptilia meningkat jumlahnya dan dinosaurus berukuran
besar menguasai daratan. Lichtiyosaurus berburu di dalam lautan dan Pterosaurus
merajai angkasa. Burung sejati pertama (Archeopterya) berevolusi dan
berbagai jenis buaya berkembang. Tumbuhan konifer, bennefit, dan sequola
jumlahnya banyak. Zaman ini sering diingat karena kehidupan pada zaman ini
difilmkan dalam Jurrasic Park. Pangaea terpecah, yaitu Amerika Utara
memisahkan diri dari Afrika dan Amerika Selatan melepaskan diri dari Antartika.
9)
Zaman Kapur (140 – 65 juta tahun lalu)
Pada zaman Kapur hidup
banyak dinosaurus raksasa dan reptilia terbang, serta mamalia berari-ari muncul
pertama. Pada akhir zaman ini, Dinosaurus, Lichtiyosaurus, Pterosaurus,
Plesiosaurus, Amonit, dan Belemnit. Mamalia dan tumbuhan berbunga
mulai berkembang dalam berbagai bentuk yang berlainan. Iklim sedang mulai
muncul. India terlepas jauh dari Afrika menuju Asia. Zaman ini merupakan akhir
dari kehidupan binatang-binatang raksasa.
10) Zaman Tersier (65 – 1,5 juta tahun lalu)
Pada zaman Tersier muncul
primata dan burung tidak bergigi berukuran besar seperti burung unta. Selain
itu, juga muncul fauna laut seperti ikan, moluska, dan echinodermata yang
sangat mirip dengan fauna laut sekarang. Tumbuhan berbunga terus berevolusi
menghasilkan banyak variasi tumbuhan seperti, semak-belukar, tumbuhan merambat,
dan rumput. Pada zaman Tersier-Kuarter pemunculan dan kepunahan hewan dan
tumbuhan saling berganti seiring dengan perubahan iklim global yang ekstrim.
11) Zaman Kuarter (1,5 juta tahun lalu – sekarang)
Zaman Kuarter dibedakan
menjadi dua yaitu:
a)
Kala Pleistosen
b)
Kala Holosen
Kala Pleistosen dimulai sekitar 1,8 juta tahun yang
lalu dan berakhir pada 10.000 tahun yang lalu. Selanjutnya diikuti oleh kala
Holosen yang berlangsung sampai sekarang. Pada kala Pleistosen paling sedikit
terjadi lima kali zaman es atau zaman glasial. Pada zaman glasial, sebagian
besar Eropa, Amerika Utara, dan Asia bagian utara tertutup es. Demikian juga
dengan Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia, dan Pegunungan Himalaya.
Manusia purba Jawa (Homo Erectus, dulu disebut Phitecantropus
Erectus) muncul pada kala Pleistosen. Sedangkan manusia modern muncul pada
kala Holosen. Flora dan fauna pada kala Pleistosen sangat mirip dengan flora
dan fauna zaman sekarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar