jagalah bumi kita dengan menanam pohon, tidak mencemari lingkungan, hemat energi, dan menjaga kelesatrian alam kita...

Selasa, 18 Januari 2011

LITHOSFER

      Pengertian Litosfer
Lapisan Kulit bumi sering disebut litosfer. Litosfer berasal dari Litos artinya Batu, Sphaire berarti bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan/ kulit bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1200 km.
Litosfer yaitu lapisan yang terletak diantara lapisan pengantara, dengan ketebalan 1200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 g/cm3. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas 2 bagian, yaitu :
1). Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam sisilium dan aluminium. Senyawa dalam bentuk SiO2 dan Al2O3 dalamlapisan ini antaralain terdapat batuan sediment, granit,andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di dataran benua. Lapisan Sial disebut juga lapisan kerak bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata kurang lebih 35 km. Kerak benua dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
    •  Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri dari batuan beku granit. Pada bagian atasnya  dan batuanbeku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua. 
    •    Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
2) Lapisan Sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logam-logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini merupakan berat jenis yang lebih besar daripada Lapisan Sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral veromagnesium dan batuan basalt. Lapisan Sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km. 

A. Struktur Lapisan Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas 2 lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar 50-100km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
B. Batuan Pembentuk Kulit Bumi                                               
Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan : Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa, feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan).  Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar